Wanita di Mata Orang-orang Yunani
Dimata meraka, wanita sangat dilecehkan dan diejek. Sampai-sampai mereka mengklaim kaum wanita sebagai najis dan kotoran dari hasil perbuatan syetan. Bagi mereka, wanita sama rendahnya dengan barang-barang degangan yang bisa diperjualbelikan dipasar-pasar. Wanita boleh dirampas haknya, tidak perlu diberikan hak bagian harta pusaka dan juga tidak berhak menggunakan hartanya sendiri sekalipun.
Itulah nasib kaum wanita pada waktu itu, begitu sengsara dan memprihatinkan.
Wanita di Mata Orang-orang Romawi
Di zaman Romawi yang orang-orangnya memiliki semboyan cukup terkenal “Wanita Itu Tidak Punya Ruh”, kaum wanita mengalami berbagai macam siksaan yang kejam. Betapa tidak, seringkali mereka harus menahan panasnya minyak yang dituangkan ke tubuhnya yang sudah dikat pada sebuah tiang. Bahkan terkadang mereka diikatkan pada ekor kuda lalu dibawanya lari sekencang mungkin sampai mati.
Wanita di Mata Orang-orang Persia
Menurut mereka, seseorang boleh saja menikahi ibunya sendiri, saudara perempuan kandung, tante, bibi, keponakannya dan muhrim-muhrimnya yang lain.
Pada saat sedang menjalani haid, wanita akan diasingkan ketempat yang jauh diluar kota. Tidak ada seorang pun yang diperbolehkan menemuinya kecuali para pelayan yang hanaya bertugas menyiapkan makanan. Terlebih kalau seorang wanita kebetulan menjadi istri atau dibawah kekuasaan seorang laki-laki yang kejam dan diktator, maka nasibnya berada ditangan laki-lai itu, mau dibunuh atau dibiarkan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar