Senin, 02 Mei 2011

Register


REGISTER
Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan  data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi dengan melihat berapa besar kemampuan menampung register tersebut.
Register dapat dibagi dalam 5 golongan, yaitu:
1.             General Purpose Register (Scratch-Pad Register), terdiri dari:
·      AX (AH + AL)      = Accumulator Register
·      BX (BH + BL)       = Base Register
·      CX (CH + CL)       = Counter Register
·      DX (DH + DL)       = Data Register
2.             Segment Register
·      CS                       = Code Segment Register
·      DS                       = Data Segment Register
·      SS                       = Stack Segment Register
·      ES                       = Extra Segment Register
3.             Pointer Register
·      IP                        = Instruction Pointer Register
·      SP                       = Stack Pointer Register
·      BP                       = Base Pointer Register
4.             Index Register
·      SI                         = Source Index Register
·      DI                        = Destination Index Register
5.             Flag Register


Ö GENERAL PURPOSE REGISTER

General Purpose Register terdiri dari emapt buah (4) register yang mempunyai kemampuan 16 bit dan dapat dibagi menjadi Register Low dan High Bits yang masing-masing berkemampuan 8 bit.
Register AX
Register AX merupakan register aritmatik, karena register ini selalu dipakai dalam operasi penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Setiap register general purpose mempunyai Register Low dan Register High, maka untuk AX register low-nya adlaah AL dan register high-nya adalah AH. Register AH merupakan tempat menaruh nilai service number untuk beberapa Interrupt tertentu.
Register BX
Register BX adalah salah satu dari dua register base Addressing Mode yang dapat mengambil atau menulis langsung dari/ke memori.
Register CX
Register CX merupakan suatu counter untuk meletakkan jumlah lompatan pada Loop yang anda lakukan.
Register DX
Register DX mempunyai tiga tugas, yaitu:
-     Membantu AX dalam proses perkalian dan pembagian, terutama perkalian dan pembagian 16 bit.
-     DX merupakan register offset dari DS
-     DX bertugas menunjukkan nomor port pada operasi port

Fungsi dari general purpose:
·           General purpose register dapat digunakan untuk berbagai fungsi oleh pemprogram.
·           General purpose register dapat berisi operand sembarang opcode.
·           Pada kasus-kasus tertentu, general purpose register dapat digunakan untuk fungsi-fungsi pengalamatan (misalnya, register indirect, displacement).
·           Pada kasus lainnya, terdapat partial atau batasan yang jelas antara register data dengan register alamat.



Ö REGISTER DATA

Register data hanya dapat dipakai untuk menampung data dan tidak dapat digunakan untuk kalkulasi dan alamat operand.

Ö REGISTER ALAMAT

Register alamat menyerupai general purpose register, atau register-register tersebut dapat digunakan untuk mode pengalamatan tertentu.

SIKLUS INSTRUKSI

Ö ALUR DATA PADA SIKLUS PENGAMBILAN
Langkah-langkah Siklus Pengambilan :
*      Alamat instruksi berikutnya dimuatkan ke PC.
*      Pindahkan alamat ke MAR pada bus alamat.
*      Kontrol unit menspesifikasi perintah READ.
*      Hasil (data dari memori) diletakkan ke bus data.
*      Data di bus data dikirim ke MBR.
*      PC menambah 1 nilainya.
*      Data (instruksi) dipindahkan dari MBR ke IR.
*      MBR sekarang bebas untuk fetch berikutnya.

Contoh aliran data pengambilan dalam operasi mikro :
t1:      MAR c (PC); memindahkan isi PC ke MAR
t2 :     MBR c (memory); memindahkan isi lokasi memory yang dispesifikasi        MAR    ke MBR
PC c (PC) +1; menambah 1 ke isi PC
t3:      IR c (MBR); memindah isi MBR ke IR


Ö ALUR DATA PADA SIKLUS TAK LANGSUNG
*             Setelah siklus pengambilan, siklus berikutnya adalah mengambil operand sumber.
*             Dengan asumsi format instruksi satu alamat, dimana pengalamtan langsung dan tak langsung diizinkan.
*             Apabila instruksi tersebut menspesifikasi alamat tak langsung, maka siklus tak langsung harus mendahului siklus eksekusi. Contoh aliran data tak langsung dalam operasi mikro :
t1 : MAR c (IRaddress)
t2 : MBR c (memory)
t3 : IRaddress c (MBRaddress)

Ö ALUR DATA PADA SIKLUS INTERUPT
*        Pada akhir siklus eksekusi, dilakukan pengujian keberadaan interupsi.
*        Bila terjadi interupsi, maka akan dijalankan siklus interupsi tersebut.
*        Sifat siklus interupsi sebuah mesin berbeda sekali dengan interupsi pada mesin lainnya. Berikut sebuah siklus interupsi dalam operasi mikro :
t1 : MBR c (PC)
t2 : MAR csave-address
PC croutine-address
t3 : memory c (MBR)

PIPELINING
   Alasan kenapa pipelining mempercepat proses :

Karena pada dasarnya Teknologi pipeline yang digunakan pada komputer bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari komputer. Secara sederhana pipeline adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sejumlah kerja secara bersamaan tetapi dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontiniu pada unit pemrosesan. Dengan cara ini, maka unit pemroses selalu bekerja.
NOOP
Perintah NOOP ( No Operation ) adalah Instruksi yang tidak melakukan kegiatan apapun. Perintah ini digunakan untuk memberitahu server bahwa client tidak akan melakukan sesuatu.. Perintah ini hanya dapat digunankan pada tahap TRANSACTION dan tidak memerlukan argumen. Server selalu memberi jawaban positif bila diberikan perintah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar