Senin, 02 Mei 2011

Setting Router


Setting Router Pada Windows Server
PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing). Dan Routing merupakan cara suatu trafik / lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan, membagi IP Publik.
Kebutuhan yang diperlukan untuk desain jaringan dengan PC Route adalah :
*    Komputer dengan Sistem Operasi Windows 2003
*    Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih
*    Kabel jaringan dan Switch
Langkah konfigurasi PC Router pada Windows 2003 Server : 
  Setting TCP/IP pada LAN Properties NIC 1 (IP Publik dari provider) 
IP Address                         : 203.112.54.121
Subnet Mask                     : 255.255.255.248
Default Gateway                : 203.112.54.119
Preferred DNS                  : 202.169.33.220
Alternative DNS                : 202.169.33.222
*    Setting TCP/IP pada LAN Properties NIC 2 (IP Lokal) 
IP Address                            : 192.168.10.1
Subnet Mask                    : 255.255.255.0
Default Gateway               : 203.112.54.121
Preferred DNS                 : 202.169.33.220
Alternative DNS              : 202.169.33.222
Kemudian setting routing yang ada pada administration tool Windows 2003 server, dengan cara :
  •  Pada Windows 2003 buka Start - Program - Administrative Tools - Routing and Remote Access. 
  • Akan muncul jendela “Routing and Remote Access” setelah itu klik kanan pada local computer (nama computer) dan pilih “Configure and Enable Routing and Remote Access”… Next.
  •  Pilih “Custom Configuration” terus klik next dan ceklist “LAN Routing” dari beberapa pilihan (konfigurasi standar LAN Roouting) … Next … Finish. 
  •  Secara otomatis akan mucul konfirmasi untuk menyalakan/mengaktifkan service routing lalu pilih Yes.
  •  Tanda Routing jika sudah aktif adalah pada label dekat tulisan local server akan berwrna hijau.
  •  Jadi dengan ini konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan, tinggal seting TCP/IP pada Client/workstation.
Untuk setting TCP/IP pada LAN Properties  Klient :
IP Address                  : 192.168.10.2 (angka 2 ini bisa diganti antara >1 dan < 255)
Subnet Mask               : 255.255.255.0
Default Gateway          : 192.168.10.1
Preferred DNS            : 192.168.10.1
Alternative DNS          : 202.169.33.222 (bisa dikosongkan)
Setting Router Pada Linux Suse
Setting  Router  Pada  Linux Suse
Hal-hal yang Perlu Di perhatikan :

• PC yang akan di jadikan Router harus minimal mempunyai 2 Lan Card yang baik
• PC yang akan di jadikan Router harus sudah terkoneksi dengan jaringan atau pun dengan internet
Cara setting Router Pada Linux SUSE :
·        Loginlah ke Root lalu masuk Yast.
·        Lalu setting Network Devices, masuk ke Network Card tekan Enter, tunggu proses Initializing Network Configuration.
·        Konfigurasikan Network Card dengan memilih salah satu kartu jaringan atau Eth (Ethernet Card) yang ada pada kolom Aviable Area lalu pilih Configure..
·        Centang Static Address Setup lalu isikan IP yang dipakai, contohnya : 192.168.7.1
·        Isi pula Subnet masknya, contohnya : 255.255.255.0
·        Lalu pilih Routing tekan Enter.
·        Isilah Default Gatewaynya, contohnya : 10.0.0.1
·        Centang pula Enabled IP Forwading.
·        Pilih OK lalu Next.
·        Lakukan pula pada Ethernet Cardyang lainnya, tetapi IP dari Ethernet Cardnya tidak boleh ada yang sama.
·         Bila sudah tekan Finish.
·        Tunggu proses Saving Network Configuration yang sedang berjalan.
·        Lalu tekan Quit.
·        Bila ingin mencoba hasilnya Pinglah pada IP Client anda atau ping kepada Computer Server.
Bila sudah anda harus mengginstall software untuk brosing internet dengan cara sebagai berikut :
a.       Masukan CD SUSE 9.1
b.      Masuklah ke Yast, lalu pilih Software dan klik Install dan Remove Software.
c.       Pilih Filter dan pilih Search, pilih Search Pharase lalu ketikkan w3m dan tekan Enter.
d.      Kemudian pada Actions pilih Install Sourcess (SRPM) dan pilih Accept dan OK.
e.       Tekan Quit.
f.       Kemudian cobalah dengan mengetik w3m www.google.com untuk melihat hasilnya, bila keluar halaman google maka anda telah berhasil.

Register


REGISTER
Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan  data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi dengan melihat berapa besar kemampuan menampung register tersebut.
Register dapat dibagi dalam 5 golongan, yaitu:
1.             General Purpose Register (Scratch-Pad Register), terdiri dari:
·      AX (AH + AL)      = Accumulator Register
·      BX (BH + BL)       = Base Register
·      CX (CH + CL)       = Counter Register
·      DX (DH + DL)       = Data Register
2.             Segment Register
·      CS                       = Code Segment Register
·      DS                       = Data Segment Register
·      SS                       = Stack Segment Register
·      ES                       = Extra Segment Register
3.             Pointer Register
·      IP                        = Instruction Pointer Register
·      SP                       = Stack Pointer Register
·      BP                       = Base Pointer Register
4.             Index Register
·      SI                         = Source Index Register
·      DI                        = Destination Index Register
5.             Flag Register


Ö GENERAL PURPOSE REGISTER

General Purpose Register terdiri dari emapt buah (4) register yang mempunyai kemampuan 16 bit dan dapat dibagi menjadi Register Low dan High Bits yang masing-masing berkemampuan 8 bit.
Register AX
Register AX merupakan register aritmatik, karena register ini selalu dipakai dalam operasi penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Setiap register general purpose mempunyai Register Low dan Register High, maka untuk AX register low-nya adlaah AL dan register high-nya adalah AH. Register AH merupakan tempat menaruh nilai service number untuk beberapa Interrupt tertentu.
Register BX
Register BX adalah salah satu dari dua register base Addressing Mode yang dapat mengambil atau menulis langsung dari/ke memori.
Register CX
Register CX merupakan suatu counter untuk meletakkan jumlah lompatan pada Loop yang anda lakukan.
Register DX
Register DX mempunyai tiga tugas, yaitu:
-     Membantu AX dalam proses perkalian dan pembagian, terutama perkalian dan pembagian 16 bit.
-     DX merupakan register offset dari DS
-     DX bertugas menunjukkan nomor port pada operasi port

Fungsi dari general purpose:
·           General purpose register dapat digunakan untuk berbagai fungsi oleh pemprogram.
·           General purpose register dapat berisi operand sembarang opcode.
·           Pada kasus-kasus tertentu, general purpose register dapat digunakan untuk fungsi-fungsi pengalamatan (misalnya, register indirect, displacement).
·           Pada kasus lainnya, terdapat partial atau batasan yang jelas antara register data dengan register alamat.



Ö REGISTER DATA

Register data hanya dapat dipakai untuk menampung data dan tidak dapat digunakan untuk kalkulasi dan alamat operand.

Ö REGISTER ALAMAT

Register alamat menyerupai general purpose register, atau register-register tersebut dapat digunakan untuk mode pengalamatan tertentu.

SIKLUS INSTRUKSI

Ö ALUR DATA PADA SIKLUS PENGAMBILAN
Langkah-langkah Siklus Pengambilan :
*      Alamat instruksi berikutnya dimuatkan ke PC.
*      Pindahkan alamat ke MAR pada bus alamat.
*      Kontrol unit menspesifikasi perintah READ.
*      Hasil (data dari memori) diletakkan ke bus data.
*      Data di bus data dikirim ke MBR.
*      PC menambah 1 nilainya.
*      Data (instruksi) dipindahkan dari MBR ke IR.
*      MBR sekarang bebas untuk fetch berikutnya.

Contoh aliran data pengambilan dalam operasi mikro :
t1:      MAR c (PC); memindahkan isi PC ke MAR
t2 :     MBR c (memory); memindahkan isi lokasi memory yang dispesifikasi        MAR    ke MBR
PC c (PC) +1; menambah 1 ke isi PC
t3:      IR c (MBR); memindah isi MBR ke IR


Ö ALUR DATA PADA SIKLUS TAK LANGSUNG
*             Setelah siklus pengambilan, siklus berikutnya adalah mengambil operand sumber.
*             Dengan asumsi format instruksi satu alamat, dimana pengalamtan langsung dan tak langsung diizinkan.
*             Apabila instruksi tersebut menspesifikasi alamat tak langsung, maka siklus tak langsung harus mendahului siklus eksekusi. Contoh aliran data tak langsung dalam operasi mikro :
t1 : MAR c (IRaddress)
t2 : MBR c (memory)
t3 : IRaddress c (MBRaddress)

Ö ALUR DATA PADA SIKLUS INTERUPT
*        Pada akhir siklus eksekusi, dilakukan pengujian keberadaan interupsi.
*        Bila terjadi interupsi, maka akan dijalankan siklus interupsi tersebut.
*        Sifat siklus interupsi sebuah mesin berbeda sekali dengan interupsi pada mesin lainnya. Berikut sebuah siklus interupsi dalam operasi mikro :
t1 : MBR c (PC)
t2 : MAR csave-address
PC croutine-address
t3 : memory c (MBR)

PIPELINING
   Alasan kenapa pipelining mempercepat proses :

Karena pada dasarnya Teknologi pipeline yang digunakan pada komputer bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari komputer. Secara sederhana pipeline adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sejumlah kerja secara bersamaan tetapi dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontiniu pada unit pemrosesan. Dengan cara ini, maka unit pemroses selalu bekerja.
NOOP
Perintah NOOP ( No Operation ) adalah Instruksi yang tidak melakukan kegiatan apapun. Perintah ini digunakan untuk memberitahu server bahwa client tidak akan melakukan sesuatu.. Perintah ini hanya dapat digunankan pada tahap TRANSACTION dan tidak memerlukan argumen. Server selalu memberi jawaban positif bila diberikan perintah ini.